SPECIALIS
konstruksi baja wf / baja h beam
Setelah sebelumya berikutnya dalam berbagai pekerjaan konstruksi membutuhkan data profil untuk dapat mengitung dimensi baja yang diperlukan dengan harapan mendapatkan struktur yang kuat juga murah..
Untuk keperluan kemudahan dalam merencanakan serta melaksankan sebuah pekerjaan bangunan struktur baja maka dilakukan sebuah inovasi dengan menciptakan berbagai macam bentuk baja yang disertai dengan tabel berat baja berisi ukuran dimensi, berat baja, besarnya momen inersia, letak titik berat dll yang dapat dilihat pada tabel berat baja, dengan adanya jenis-jenis baja ini maka dapat dilakukan penentuan jenis baja yang akan digunakan untuk dijadikan kandidat penggunaan matrial baja pada sebuah struktur bangunan nantinya.
Dalam tabel tersebut terdapat:
konstruksi baja wf / baja h beam
Setelah sebelumya berikutnya dalam berbagai pekerjaan konstruksi membutuhkan data profil untuk dapat mengitung dimensi baja yang diperlukan dengan harapan mendapatkan struktur yang kuat juga murah..
Untuk keperluan kemudahan dalam merencanakan serta melaksankan sebuah pekerjaan bangunan struktur baja maka dilakukan sebuah inovasi dengan menciptakan berbagai macam bentuk baja yang disertai dengan tabel berat baja berisi ukuran dimensi, berat baja, besarnya momen inersia, letak titik berat dll yang dapat dilihat pada tabel berat baja, dengan adanya jenis-jenis baja ini maka dapat dilakukan penentuan jenis baja yang akan digunakan untuk dijadikan kandidat penggunaan matrial baja pada sebuah struktur bangunan nantinya.
Dalam tabel tersebut terdapat:
- Macam-macam profil
- Berat
- Ukuran profil
- Titik berat profil baja
- DLL
- Profil siku
- Profil I
- Profil WF
- Profil Pipa
- Profil Canal
- Plat baja
- Profil H beam
- Contoh suatu penampang profil baja beserta ukuran dimensi
- Berikut ini dalam format microsoft excel
Untuk bentuk – bentuk baja dengan model tertentu yang tidak
terdapat dalam tabel baja dapat dihutung beratnya secara tersendiri
dengan menggunakan pedoman berat baja per m 3 menurut standar nasional
indonesia yaitu 7850 kg/m3 , jika kurang begitu yakin mengenai nilai
berat baja per m3 yang sudah diberikan oleh standar nasional indonesia
maka dapat dilakukan penelitian berat baja sendiri yang urutan
penelitianya dapat dilihat pada artikel tentang penentuan berat baja per
m3
Rumus Menghitung Berat Besi Tanpa Tabel
May 12, 2011
Yang suka berhitung, suka teknik, suka otak atik, hobi arsitektur,
hobi matematika atau anda engineer pemula atau senior berikut ada rumus
berat besi yang praktis dan kemasannya asyik dari mas luffi. Sangat
mudah dipahami brrro…Berbicara tentang struktur, khususnya struktur beton bertulang, menghitung kebutuhan besi adalah hal pokok yang tidak bisa dihindari, dan lebih-lebih jika hal tersebut dihubungkan dengan RAB ( rencana anggaran biaya ) maka hal tersebut menjadi sangat penting.
Dalam menghitung berat besi, kadangkala konversi perhitungannya lebih mengarah ke parameter berat (kg) daripada ke parameter jumlah batang (misal : lonjoran), kalau tidak percaya anda boleh jalan-jalan ketoko besi (khususnya yang menjual besi tulangan dan plat) kemudian tanyakan ke penjualnya, untuk beli besi tersebut hitungan harganya berdasarkan jumlah besi yang anda beli ataukah berdasarkan berat dari besi secara keseluruhan yang anda beli ? ( atau kalau dalam istilah tukangnya “lonjoran, bijian ataukah kiloan ???”)
Perumusan praktis untuk menghitung berat besi
Secara umum perumusan untuk menghitung berat besi adalah :
Vb x Bjb = ….. Kg
dimana : Vb = Volume besi (m3)
Bjb = Berat jenis besi = 7850 (kg/m3)
Contoh :
1. Pelat besi dengan ukuran (1m x 1m) dengan tebal pelat 1 mm, hitung beratnya ?
berat besi = (1 x 1 x 0.001) m3 x 7850 kg/m3 = 7.85 kg
(Cat : 1 mm = 0.001 m)
2. Base plate dengan ukuran (25 cm x 30cm) dengan tebal plat 12 mm, hitung beratnya ?
berat base plate = (0.25 x 0.30 x 0.012) m3 x 7850 kg/m3 = 7.065 kg.
Sampai disini cukup mudah dipahami kan?…..nah sekarang bagaimana perumusannya untuk menghitung berat dari besi tulangan untuk beton?.
Jawabannya :
Caranya sama tidak ada yang beda, intinya adalah volume benda besi dikalikan dengan berat jenis besi.
Contoh :
1. Hitung berat besi tulangan diameter 16 dengan panjang 12 meter ?
luas penampang Ø16 = 1/4 (π) d2 = 1/4(3.14)(0.016)2 = 0.00020096 m2
volume Ø16 = luas penampang x panjang batang = 0.00020096 m2 x 12 m = 0.002411 m3
berat besi Ø16 = Volume x 7850 kg/m3 = 0.002411 m3 x 7850 kg/m3 = 18.93 kg
cukup mudah kan ?, dari cara yang saya uraikan diatas, ada lagi cara yang lebih cepat untuk menghitung berat dari besi tulangan tersebut, yaitu dengan menggunakan perumusan :
Berat besi tulangan = 0.006165 x d2 x L …(Kg)
dimana : d = diameter tulangan (mm)
L = panjang batang tulangan (m)
Contoh :
2. Hitung berat besi dari contoh soal no 1, dengan perumusan diatas ?
berat besi Ø16 = 0.006165 x 162 x 12 = 18.93 kg
sama kan hasilnya,..silahkan anda menghitung sendiri dengan mencoba-coba ukuran besi tulangan yang lain, dan saya pastikan bahwasanya dua cara diatas akan menghasilkan hasil yang sama,…buktikan sendiri brow, insya Allah pasti sama.
Nah… sekarang yang menjadi pertanyaan adalah “darimana asal angka 0.006165 dari perumusan diatas?”.
berikut adalah penjabarannya :
Seperti yang sudah saya uraikan diatas, rumus mencari berat besi adalah : Vb x Bjb
dimana Vb = Volume besi dan Bjb = Berat jenis besi = 7850 kg/m3
Jadi berat besi tulangan (penampang bulat) :
= Vb x 7850 kg/m3
= ( 1/4 x π x d2 x L ) x 7850 kg/m3
= 1/4 x 3.1415 x d2 x L x 7850 kg/m3
karena d = diameter tulangan disebutkan dalam satuan milimeter (mm), maka kita konversi dulu ke meter (m),
d2 = (d x d)…………………….……mm2
dikonversi ke meter ( 1mm = 0.001 m )
= ( 0.001d x 0.001d )
= ( 1x 10-6 ) d2 …………………m2
Sehingga,
= 1/4 x 3.1415 x ( 1x 10-6 ) d2 x L x 7850
= 0.006165 d2 x L
Jadi perumusan untuk menghitung berat besi adalah = 0.006165 d2 x L
Nb :
Sekedar sebagai perbandingan, berikut saya lampirkan tabel berat besi, silahkan anda mencoba-coba sendiri dengan membuktikan perumusan diatas untuk menghitung berat dari besi tulangan dan bandingkan hasilnya dengan tabel berat besi berikut ini :
warna kuning = menyatakan panjang batang tulangan
warna hijau = menyatakan diameter tulangan
Contoh penggunaan tabel :
1. berat besi dari tulangan dengan diameter 12 dengan panjang 11 meter = 9.77 kg
Cek menggunakan rumus berat besi :
berat besi Ø12 = 0.006165 x 122 x 11 = 9.77 kg …..( sama)
Semoga bermanfaat…
BANGUN Rumah Tinggal SederhanaRp. 2.500.000Bahan- Struktur beton,besi 10/ 12
- Bata merah,/hebel
- Atap baja ringan,
- Kusen aluminium,
- Cat vinilek,
- Keramik lokal KW2,
- Sanitari Lokal2Rumah Tinggal StandarRp. 2.700.000Bahan:
- Struktur beton besi 10/12,
- Bata merah,/hebal
- Atap baja ringan,
- Kusen kamper (aluminium)
- Cat mowilek,
- Keramik lokal KW1,
- Sanitari Amstad3Rumah Tinggal Mewah Rp. 3.500.000 sampai 10.000.000/mBahan:
- Struktur beton,besi 10/12
- Bata ringan,
- Atap baja ringan,
- Kusen kamper (aluminium)
- Cat mowilek,
- Keramik lokal KW1,
- Sanitari Toto4Ruko Rp. 2.500.000Bahan:
- Struktur beton besi 10 / 12,
- Bata ringan,
- Atap baja ringan,
- Kusen aluminium,
- Cat vinilek,
- Keramik lokal KW1,
- Sanitari Amsta